REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Potensi Madu sebagai Alternatif dalam Upaya Perbaikan Status Gizi Anak Balita di Klinik Gizi

Widodo, Yekti (2000) Potensi Madu sebagai Alternatif dalam Upaya Perbaikan Status Gizi Anak Balita di Klinik Gizi. Project Report. Center for Research and Development of Nutrition and Food, NIHRD.

Full text not available from this repository.

Abstract

Penelitian potensi madu sebagai alternatif dalam upaya memperbaiki status gizi anak balita yang menderita gizi kurang, telah dilakukan di wilayah Kota Madya Bogor. Sampel penelitian ini adalah anak balita yang berumur 13 sampai 36 bulan dan menderita gizi kurang (<80% baku NCHS). Jumlah sampel sebanyak 64 anak balita yang dikelompokkan menjadi dua kelompok, terdiri dari 31 sampel kelompok perlakuan (diberi suplemen madu sebanyak 20 gram per hari) dan 33 sampel kelompok kontrol (diberi sirop 20 gram per hari), dimana intervensi dilakukan selama 2 bulan. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa kombinasi pengobatan, pemberian vitamin C dan B kompleks, serta pemberian madu kepada anak balita yang menderita gizi kurang dapat menurunkan tingkat morbiditas anak. Hal ini tampak dengan adanya penurunan yang signifikan tingkat morbiditas anak terhadap penyakit panas dan pilek. Penurunan tingkat morbiditas terhadap penyakit panas dan pilek selain karena pengaruh pengobatan, pemberian vitamin C dan vitamin B kompleks, diduga juga karena adanya peningkatan status imunitas anak, sehingga anak tidak rentan terhadap penyakit tersebut. Kombinasi pemberian vitamin B kompleks, vitamin C, dan madu kepada anak yang menderita gizi kurang dapat pula meningkatkan nafsu makan. Hal ini tampak dari proporsi sampel yang mempunyai nafsu makan baik, meningkat sebanyak 60%. Proporsi sampel yang mempunyai porsi makan banyak, meningkat sebanyak 50 %, dan proporsi sampel yang frekuensi makannya bertambah meningkat sebanyak 31%. Perbaikan nafsu makan, porsi, dan frekuensi makan anak pada akhirnya akan meningkatkan konsumsi zat gizi terutama energi dan protein. Hal tersebut selain karena pengaruh vitamin B kompleks diduga juga karena madu mempunyai kadar gula dan levulosa yang tinggi sehingga mudah diserap oleh usus bersama zat organik lain sehingga dapat berfungsi sebagai stimulan bagi pencernaan dan memperbaiki nafsu makan. Pemberian madu pada anak yang menderita gizi kurang belum mampu meningkatkan berat badan anak secara nyata (signifikan). Hal ini diduga karena tingkat konsumsi zat gizi terutama energi dan protein masih rendah, yaitu di bawah kecukupan yang dianjurkan. Bahkan rata-rata tingkat konsumsi energi masih di bawah 70% dari angka kecukupan, artinya masih di bawah kebutuhan basal metabolisme, sehingga semua konsumsi energi digunakan untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh. Rendahnya tingkat konsumsi energi dan protein tersebut menyebabkan pertambahan berat badan selama masa intervensi belum mampu meningkatkan status gizi anak berdasarkan berat badan menurut umur.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: potensi madu; status gizi anak balita; morbiditas; Abstrak Penelitian Kesehatan
Subjects: W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WB Practice of Medicine > WB 300-962 Therapeutics
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Center for Research and Development of Nutrition and Food, NIHRD
Depositing User: Administrator Eprints
Date Deposited: 02 Oct 2017 05:29
Last Modified: 10 Nov 2017 07:23
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/1588

Actions (login required)

View Item View Item