REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Uji Coba Lapangan untuk Menentukan Efikasi Vaksin S. typhi Oral Ty21A di Plaju

H. Simanjuntak, Cyrus (1989) Uji Coba Lapangan untuk Menentukan Efikasi Vaksin S. typhi Oral Ty21A di Plaju. Project Report. Center for Research and Development of Disease Control, NIHRD.

Full text not available from this repository.

Abstract

Demam tifoid masih merupakan masalah kesehatan di masyarakat. Di Indonesia, penderita dewasa muda sering mengalami komplikasi berat berupa perdarahan dan perforasi usus yang tidak jarang berakhir dengan kematian. Insidensi demam tifoid berkisar 350-810 kasus per 100.000 penduduk per tahun. Hingga saat ini demam tifoid belum pernah dapat diberantas dengan vaksinasi. Vaksin parenteral konvensional yang selama ini dipakai cukup poten, tapi menimbulkan gejala samping yang sangat merugikan. Ditemukan vaksin demam tifoid oral Ty21a yang telah diuji-coba di Mesir memberikan harapan yang menggiurkan, karena mempunyai daya lindung 96% selama paling sedikit 3 tahun. Akan tetapi hal yang berbeda diperoleh dari uji-caba di Chili yang menghasilkan daya lindung hanya 67%. Oleh karena perbedaan ini perlu dilakukan uji-caba yang ke 3, didaerah yang berbeda. Maka dilakukan uji-coba vaksin ini secara acak tersamar ganda dengan kontrol plasebo pada karyawan Pertamina Plaju dan keluarganya. Vaksin yang dipakai dikemas dalam 2 bentuk, yakni kapsul berlapis enterik dan kemasan bubuk. Pada saat akan diminum kemasan bubuk diencerkan dulu dengan buffer citrat, guna menetralisir asam lambung. Placebo yang dipakai terdiri dari Lactobacillus acidophilus yang dimatikan mempunyai tampak dan rasa seperti vaksin. Vaksin dan Placebo diberikan 3 dosis dengan selang 1 minggu antara dosis. Daya lindung vaksin dilihat dengan membandingkan jumlah peserta yang menderita demam tifoid dari kelompok yang mendapat placebo dan kelompok yang mendapat vaksin dengan konfirmasi biakan darah selama 2,5 tahun pelacakan, dimulai dari 3 minggu setelah dosis terakhir diberikan. Ternyata dari 20.543 peserta yang divaksinasi ada 6.347 yang menderita demam dan yang dikultur darahnya secara bakteriologis, dan 307 diantaranya positip S. typhi. Pada analisis diperoleh hasil bahwa insidensi demam tifoid pada kelompok placebo adalah 810 kasus per 100.000 penduduk pertahun. Daya lindung kapsul berlapis enterik (42,2%) ternyata lebih rendah dari vaksin kemasan bubuk (53,2%), walaupun perbedan ini tidak bermakna secara statistik. Vaksin lebih poten pada kelompok umur 3-14 tahun. seperti diduga vaksin memberikan daya lindung yang tak berbeda jauh antara laki-laki dan perempuan. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pada pelacakan 2 tahun, vaksin oral Ty21a memberikan daya lindung sedang, dimana kemasan bubuk lebih poten dari kapsul berlapis enterik pada penduduk dengan insidensi demam tifoid sebesar 810 kasus per 100.000 penduduk pertahun. Ada petunjuk bahwa daya lindung vaksin makin menurun apabila insidensi makin tinggi.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: demam tifoid; vaksin tifoid oral Ty21A; Abstrak Penelitian Kesehatan
Subjects: QS-QZ Preclinical sciences (NLM Classification) > QW Microbiology. Immunology > QW 1-300 Microbiology
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Pusat Penelitian dan Pengembangan Penyakit Menular
Depositing User: Administrator Eprints
Date Deposited: 02 Oct 2017 05:29
Last Modified: 23 Oct 2017 08:59
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/1541

Actions (login required)

View Item View Item