REPOSITORI BADAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Penelitian Uji Coba Efektivitas Metode Pemulihan Gizi Buruk "Baku P3Gizi" pada Balita di Posyandu

Kartono, Djoko (2000) Penelitian Uji Coba Efektivitas Metode Pemulihan Gizi Buruk "Baku P3Gizi" pada Balita di Posyandu. Project Report. Center for Research and Development of Nutrition and Food, NIHRD.

Full text not available from this repository.

Abstract

Baku WHO dalam cara pemulihan penderita gizi buruk adalah dengan rawat inap di rumah sakit. Bagi keluarga yang mempunyai anak balita gizi buruk umumnya tidak mampu, rawat inap memerlukan biaya besar dan mengganggu sosial ekonomi sehari-hari. Alternatif pemecahannya adalah dengan rawat jalan dengan metode klinik gizi, Puslitbang Gizi yaitu melalui kader posyandu yang dilatih bekerjasama dengan puskesmas. Metode ini perlu diujicobakan di tingkat posyandu untuk mengetahui kelayakan dan efektivitasnya. Tujuan penelitian ini adalah meneliti efektivitas metode pemulihan gizi buruk pada anak balita 'baku P3Gizi' di posyandu yang dilaksanakan oleh kader . Penelitian dilakukan di Kabupaten Bogor dan Sukabumi. Masing-masing dipilih dua kecamatan yang prevalensi gizi buruknya tinggi. Masing-masing kecamatan dipilih 3 desa yang merupakan kantong gizi buruk. Setiap desa dipilih 10 anak balita yang mengalami gizi buruk dan 1 posyandu sebagai tempat pelaksanaan penanganan gizi buruk. Kader pembina membina sedikitnya 1-3 anak balita yang melibatkan pula Tenaga Pembina Gizi (TPG). Sampel anak balita gizi buruk dibagi dalam dua kelompok perlakuan. Kelompok pertama diberi perlakuan sama dengan perlakuan di Klinik Gizi. Pemulihan gizi dilaksanakan selama 12 minggu. Pada dua minggu pertama sampel diberi paket susu skim 300 gr dan 70 gr gula pasir per minggu. Selanjutnya selama 10 minggu diberi paket 1 bungkus Vitadele 500 gr per minggu. Terhadap kader dilakukan pengamatan apakah buku pedoman masih ada dan digunakan serta masukan untuk perbaikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kalori per kilogram BB khususnya pada umur 2 tahun sangat rendah yaitu hanya sekitar 60 kal/kg BB sedangkan anjuran kecukupan adalah 100 kal/kg BB. Konsumsi protein per kg BB mendekati anjuran kecukupan. Sebagian anak telah mengalami peningkatan gizi setelah 3 bulan perlakuan namun gizi buruk masih cukup tinggi setelah 3 bulan maupun 6 bulan perlakuan. Rata-rata kenaikan BB dari bulan pertama sampai bulan ketiga adalah 0,6 kg untuk perlakuan I dan perlakuan II. Sedangkan rata-rata kenaikan BB dari bulan pertama sampai bulan keenam adalah 1,2 kg. Masalah yang ada pada kader adalah tidak mempunyai otoritas dan keadaan sosial ekonomi sebagian kader tidak jauh berbeda dengan keluarga yang mempunyai anak balita gizi buruk. Diharapkan peran puskesmas lebih ditingkatkan dalam memacu kerja kader karena pada umumnya kader tidak mempunyai inisiatif. Kesimpulan penelitian ini adalah metode pemulihan gizi buruk baku P3Gizi dapat dilaksanakan di posyandu jika ada koordinasi penuh dengan puskesmas. Buku panduan kader di posyandu kurang mudah dimengerti kader karena kurang menarik.

Item Type: Monograph (Project Report)
Uncontrolled Keywords: baku P3Gizi; gizi buruk; Posyandu; Abstrak Penelitian Kesehatan
Subjects: W Medicine and related subjects (NLM Classification) > WD Disorders of Systemic, Metabolic or Environmental Origin, etc. > WD 100-175 Nutrition Disorders
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan > Center for Research and Development of Nutrition and Food, NIHRD
Depositing User: Administrator Eprints
Date Deposited: 02 Oct 2017 05:29
Last Modified: 10 Nov 2017 04:19
URI: https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/1512

Actions (login required)

View Item View Item