Pengembangan Model Diagnosa Tepat Etiologi KLB di Indonesia

Putranto, Rudi Hendro (2003) Pengembangan Model Diagnosa Tepat Etiologi KLB di Indonesia. Project Report. Pusat Penelitian dan Pengembangan Pemberantasan Penyakit.

Abstract

Telah terjadi KLB Chikungunya di Kabupaten Bekasi pada Maret 2003. Pada Nopember 2002 WHO melaporkan kejadian SARS di kota Guangdong, China dan kemudian menyebar keseluruh dunia. Indonesia termasuk negara yang rawan terhadap penularan SARS karena tingginya mobilisasi penduduk dengan negara-negara dimana terjadi transmisi local seperti Singapore, Vietnam, Hongkong, China. Oleh karena itu dilakukan pelacakan kasus yang diduga terinfeksi virus SARS. KLB observasi febris terjadi di Kabupaten Bekasi Juni 2003 dengan keluhan utama penderita mengeluh demam, sakit kepala, malaise, menggigil dan mual/muntah. KLB Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jakarta, Juni 2003, dilaksanakan di 2 RS (RS. Pasar Rebo dan RS. Tarakan). Dan KLB Hepatitis A Juga dilaporkan di Palembang, September 2003. Hasil dari konfirmasi laboratorium KLB Chikungnya adalah dari 50 sampel, ternyata yang terinfeksi 22 orang, infeksi lama 3 orang dan 25 negatif. Sedangkan hasil konfirmasi laboratorium SARS menunjukkan semua negatif, 3 orang di diagnosa, Influenza Type A (H3N2). Untuk hasil konfirmasi laboratorium pada KLB observasi febris adalah hasil pemeriksaan terhadap 70 sampel serum menunjukkan 23 (43%) dari 54 positif DBD pada desa Setia Mekar sedangkan di desa Karang Mukti 16 spesimen semua negatif. Hasil dari konfirmasi laboratorium KLB adalah uji HI 17 (70,8%) orang positif sedangkan Rapid test 31 (77,5%) orang positif. Untuk pemeriksaan RT/PCR yang positif ada 11 dan 28 negatif. Hasil pemeriksaan laboratorium KLB Hepatitis A di SPN Betung Palembang dari 87 sampel yaitu 71 orang (81,6%) positif hepatitis A, sedangkan proporsi penjamah dan siswa yaitu dari 19 orang penjamah 5 (26,3%) positif dan dari 68 siswa 66 orang (97%) positif hepatitis A.

Actions (login required)

View Item